Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Minggu, 23 Februari 2014

Ternyata hanya sedikit yang tertarik beli Galaxy S5

Ternyata hanya sedikit yang tertarik beli Galaxy S5

Samsung sebentar lagi akan memperkenalkan smartphone kelas atas terbarunya, Galaxy S5. Seperti edisi sebelumnya, banyak orang pun tertarik untuk mengetahui seperti apa smartphone ini. Namun, meski kelihatannya menarik, adakah yang berminat membelinya?

Cnet (21/2) mencoba menjawab pertanyaan ini dengan mengeluarkan sebuah polling online. Dalam laman resminya, ditampilkan sebuah pertanyaan mengenai minat para pembaca untuk membeli handset pesaing iPhone 5S ini.

Yang dipertanyakan hanya satu: Akankah Anda beli Samsung Galaxy S5? Sementara, jawabannya ada empat, yaitu ya, tidak, mungkin, dan lainnya.

Dari total polling yang terkumpul hingga berita ini dimuat, kebanyakan menjawab tidak. Mayoritas pengisi polling sebesar 45 persen menyatakan akan tetap setia atau mungkin memilih ponsel lain.

Di urutan kedua, ada 30 persen yang menyatakan akan melihat dulu spesifikasi dan fitur yang ditawarkan S5 sebelum membelinya. Sementara, hanya 23 persen yang menyatakan akan langsung membelinya begitu dijual di pasaran.

Hal ini menandakan bahwa meski Galaxy S5 menarik, banyak orang lebih berpikir rasional untuk membelinya. Jika memang masih ada pilihan lain yang lebih bagus, maka Galaxy S5 pun bisa saja ditinggalkan.

Hasil polling ini sendiri tidak bisa dijadikan dasar mengenai kondisi masyarakat sesungguhnya karena tidak ada pembatasan sampel yang akurat. Namun, jika ditanyakan, akankah Anda beli Galaxy S5?

Jumat, 21 Februari 2014

Naga Hanya Legenda Atau Nyata ?

Penampakan Ular Naga, Mungkin itulah pokok pembicaraan yang hangat jika kita mendengar istilah naga dalam pembicaraan sehari hari. Naga bisa dikatakan adalah kakek buyut dari berbagai monster yang ada di dunia yang banyak di gambarkan atau dilukiskan di berbagai dinding goa selama 25.000 tahun dan selama 8000 tahun di Cina. Sahabat anehdidunia.com pada zaman suku Aztec dan Celtic pencitraan naga sangatlah ditakuti karena kepercayaan akan naga yang mempunyai cakar dan mengeluarkan api dari mulutnya. Apakah naga itu nyata atau hanya sekedar legenda?

fosil naga yang diyakini berita hoax
Naga merupakan salah satu unsur terpenting dalam kehidupan bangsa China. Hal ini dapat dilihat dari budaya China yang hampir semuanya berhubungan dengan hewan legenda ini. Sebaliknya, para peneliti telah lama meyakini bahwa naga hanyalah merupakan mahkluk khayalan semata yang hanya hadir dalam legenda-legenda klasik.

Namun sebuah penemuan pada tahun 1996 seolah menjawab keragu-raguan para ahli. Para arkeolog di China berhasil menemukan fosil naga ini di Desa Guanling, Kota Anshun, China. Penemuan ini membuktikan bahwa hewan yang dikeramatkan ini a pernah ada.

Dalam bingkai ilmu pengetahuan, naga merupakan reptil yang hidup di samudra pada masa Triasik sekitar 200 juta tahun yang lalu. Naga merupakan makhluk amfibi, ia banyak menghabiskan waktunya di air dan terkadang berjalan ke daratan. Naga merupakan legenda yang tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan masyarakat China. Hewan dari masa lalu ini, sering hadir dalam kisah-kisah masa lalu China dan dianggap sebagai makhluk yang istimewa. Orang Mandarin juga meyakini bahwa mereka adalah titisan dari naga.

Hal inilah yang membuat penemuan pada tahun 1996 ini di sambut baik masyarakat. Fosil naga yang ditemukan di Desa Guanling itu dilengkapi dengan sepasang tanduk di atas kepalanya. Wujud dari naga ini menyerupai hewan legenda yang sering terdapat dalam legenda. Fosil ini dalam kondisi baik dengan Panjangnya keseluruhan mencapai 7,6 m, kepalanya 76 cm dan lehernya 54 cm. Tubuhnya memiliki panjang 2,7 m serta lebar 68 cm, dan buntutnya 3,7 m.

Kepala naga ini berbentuk segitiga, dengan lebar mulut 43 cm. Bagian terlebar di kepala naga ini mencapai 32 cm, kedua tanduknya, dengan bentuknya yang simetris menjulang dari bagian terlebar tersebut dan berukuran 27 cm. Tanduknya berbentuk agak sedikit melengkung serta condong ke samping, sehingga semakin membuat fosil tersebut menjadi seperti naga dalam legenda. Fosil itu pada akhirnya dipamerkan pada tahun 2007 di Xinwei Ancient Life Fossils Museum di Anshun, Guizhou, China.

Tak pelak lagi, penemuan ini benar-benar mengegerkan masyarakat. Karena ini adalah pertama kalinya bagi China untuk menemukan sebuah fosil “naga” yang dilengkapi sepasang tanduk. Penemuan ini menyajikan bukti tentang kemungkinan naga memiliki tanduk. Penemuan fosil ini memberi informasi ilmiah yang penting bagi manusia untuk melacak asal-usul legenda naga di China.

Penemuan di Yunnan dan Sungai Liachoe
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKckF40FK1D-6vv5F7EWNPSajIoOk0eEOaWXQ-OS1LXEdcQY7XC2Wafjk4bXL6z3j-RBzJau3YZbtnNIUhhlOuyX6BO0QjqZv-Mra4IhyjemJxo1b3MJ_5CWYwq5ig1pc_3ItSXNECyK8/s1600/510265t.jpg

Penemuan lainnya terjadi di Provinsi di dekat sebuah desa di Fuyuan, China baratdaya pada tanggal 22 Januari 2007. Penduduk setempat menemukan fosil naga berukuran kecil yang telah melekat pada lempengan batu di dalam sebuah gua di atas sebuah bukit.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKzLFO5vuLAMfiEhTyhNQc2n5DJvPYwScKooPX2zs8wUJIm7Orof03a5mSgQLCymHca993nNoRXbeO7jOXytCGxs-zi8tNaTJ0yPHvE0IkFZoTx_rGzqWofm4k8ZNEe1sxmhaI97LIU2w/s1600/australia-museum-victoria-chinese-reptile-fossil.jpg

Para petani di desa itu telah melakukan penggalian fosil sejak tahun 2000 untuk mencari “sisa-sisa” dari legenda naga karena terinspirasi oleh penemuan naga yang dipamerkan di Guizhou. Para petani melakukan itu untuk menambah penghasilan dengan menjual fosil tersebut kepada para peneliti.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzrscucKMcA1IpUDOzcrH4fXLTRLwFL68TDdle3rf6lGIjo1TDS0lA7_U75w-hV9g2z5Y3ODoSLqz3E1-qJK_0DjLpF7wywfZ8_oUD0EZkS-1QE6d7Erav1Pmlh1hEUe4XdE-aqnEyYLw/s1600/pterodragon.jpg

Sebelumnya, untuk membuktikan keberadaan naga itu, para arkeolog China melakukan ekskavasi sejak tahun 1983 di beberapa lokasi yang diyakini pernah ditinggali oleh peradaban China kuno. Ekskavasi pertama dilakukan di sekitar Desa Niuheliang, di kaki Gunung Merah (Red Mountain). Tepatnya, berada di lokasi lembah Sungai Liachoe. Dari beberapa temuan membuktikan, bahwa di daerah ini pernah ditinggali sebuah peradaban kuno yang cukup maju ribuan tahun silam.

Pada penggalian pertama, para arkeolog menemukan dua potongan batu giok berbentuk seekor naga. Giok naga ini diukir secara halus, berwarna hijau transparan. Penemuan pertama ini, menurut para arkeolog sangat berharga. Dari bukti itu terlihat peradaban ribuan tahun silam memang sudah mengenal budaya ukiran yang sangat halus dan tak kalah indah dengan hasil pahatan zaman sekarang

Penggalian hingga tahun 2003 itu melibatkan puluhan arkeolog dari Research Institute of Lioning Province, dan telah menyelesaikan pekerjaan pada 16 situs. Mereka mengaduk-aduk situs pada areal 1.576 meter persegi. Menggali enam kuburan kuno yang diduga adalah kuburan para pimpinan masa itu.

Dari hasil penggalian itu, ditemukan 479 potong bukti-bukti yang mengarah tentang keberadaan ular naga, dalam bentuk fosil rahang dan bagian tubuh lainnya yang diduga merupakan bagian tubuh dari seekor ular besar. Termasuk tiga potong patung naga yang terbuat dari batu giok halus, yang ditemukan dari kuburan kuno. Konon temuan giok patung naga itu, hampir sama dengan temuan hasil ekskavasi di Desa Sanxingtala pada tahun 1970. Desa ini masuk dalam wilayah Kota Cipeng di Monggolia Dalam.

Profesor So Bingqi, seorang arkeolog terkenal di China dan merupakan Ketua Asosiasi Arkeolog Cina mengungkapkan, temuan terbaru itu masih harus diteliti lebih jauh. Terutama dengan uji karbon, untuk menentukan umur binatang purba itu dan merekonstruksi seluruh bentuk fisiknya.

Penggalian dilakukan lebih dalam lagi, untuk mencari bagian fosil lainnya yang bisa membuktikan, apakah fosil itu merupakan binatang melata biasa atau memang seekornaga yang diduga hidup lebih muda beberapa ribu tahun dari zaman binatang purba Dinosaurus, T-Rex, Brontosaurus dan binatang-binatang purba lainnya.
Namun dari ukuran tubuh, yang bentuknya lebih kecil dibandingkan dengan sejenis dinosaurus, diduga kuat temuan itu memang adalah sejenis ular pemangsa. Karena terlihat dari taringnya yang sangat tajam yang mengarah ke dalam, seperti halnya pada binatang pemangsa lainnya yang ditemukan lebih dahulu seperti T-Rex.

Nenek Moyang Ular
Penelitian di sekitar lembah Sungai Liachoe terus dilanjutkan para arkeolog, untuk menentukan apakah temuan ini hanya satu-satunya bukti atau masih ada yang lain. Ternyata dugaan dari para arkeolog itu tidak sia-sia, penggalian di “Red Mountain Goddes”, ternyata ditemukan bukti lainnya yang saling mendukung. Temuan serupa di lokasi ini, menemukan beberapa bukti lain yang menguatkan keberadaan naga itu.

Baik arkeolog Bingqi maupun Daahun, anggota Tim Kerja pencari bukti keberadaannaga itu menyimpulkan, ular yang selama ini dimitoskan itu memang ada. Hanya apakah bentuknya memang sempurna, seperti nagayang digambarkan dalam bentuk patung seperti di biara atau hanya ular purba biasa? Semua itu masih dalam tanda tanya. Para arkeolog masih mencari bukti-bukti lain, dan merekonstruksinya secara sempurna.

Untuk sementara, mereka berhasil merekonstruksi temuan fosil itu adalah sejenis binatang ular purba. Hal ini terlihat jelas, dari kerangka kepala yang mengarah pada sebuah kerangka ular. Namun masih belum sempurna, karena beberapa bagian lain yang diduga berupa tulang rawan bentuknya masih samar-samar. Tapi semua arkeolog meyakini, fosil itu adalah fosil naga, nenek moyang ular-ular sekarang.

Mengenai keraguan bentuk naga sebenarnya, untuk sementara mereka sepakat gambaran patung-patung naga yang dibuat sejak ribuan tahun lalu, diduga kuat itu mewakili bentuk ular naga sebenarnya meski bukti-bukti pendukungnya masih dideteksi.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhm45JxkkUaq2V4MhK6efRkekQS4OzuZ43a7PUcYNPpnyRkoP-2zU041SkeRr7PGIXpPE1moT60m3s3HB5HZpjwA_kYuWlbhi7VAwsw20smNhTR9q4frkme_nwxOAU-x7TjCgFCJT5J6F4/s1600/dragon_rider.jpg

Mereka juga setuju bahwa gambaran yang ditemukan dalam bentuk patung giok naga(patung dari hancuran emas dan perungu, diperkirakan berumur 8.000 tahun lebih) merupakan gambaran bentuk asli dari naga yang kini tinggal fosilnya.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlbWi0ZynE-gg5kOamyWDXZkf0CCzEvSS6lrCc01S8WXH0DzGya8aPKt5JWxhGP3hCK_v5eyItWOgont56zxOze0BQUA4VFAAjd_huON6VgBykLFoIIefjbs474UsUbrtqRQ3RmlbA5mY/s1600/20070113_183814.jpg

Pada akhirnya bukti-bukti bahwa naga pernah ada, layak didukung dengan harapan hendaknya hewan ini wakil dari wujud kebaikan. Sebab bukan tidak mungkin, pemujaan Bangsa China maupun bangsa lainnya dikarenakan suatu hal baik yang pernah dilakukan oleh naga atau “ hewan sejenis ular besar” kepada manusia di masa-masa lampau.

Bangsa dan Negara yang Memiliki Kisah Naga :
  • China : disebut Long, berbentuk ular dengan empat kaki yang berkuku
  • Vietnam : disebut Rong
  • Jepang : disebut Ryu, memiliki tiga kuku tajam
  • Korea : disebut Yong ( naga langit) , Yo (naga laut) dan Kyo (naga gunung)
  • Siberian : disebut Yilbegan – India : dikenali Vyalee dan banyak diukir di kuil Selatan India.
  • Germanic/Scandinavian : disebut Lindworm, berbentuk ular besar yang berkaki dua.
  • Wales : disebutY Ddraig Goch, naga merah yang tertera pada bendera negeri itu.
  • Hungarian : disebut Zomok, berbentuk ular yang tinggal dalam paya dan seringmemangsa khinzir atau biri-biri. Sárkánykígyó, berbentuk ular berkepak. Sárkány, naga berbentuk manusia yang memiliki banyak kepala.
  • Slavic : disebut Zmey, Zmiy dan Zmaj , menyerupai naga Eropa tetapi memiliki banyak kepala, dapat menyemburkan api.
  • Romanian : disebut Balaur, memiliki sirip, berukuran besar dan berkepala banyak. Chuvash: disebut Vere Celen, Amerika- Meso-amerika: disebutAmphitere,Inca: disebut Amaru, Brasil: dikenali sebagai Boi-tata.
Masih banyak lagi hal yang menuju pembuktian bahwa keberadaan Naga itu benar adanya namun tak satupun dari semua hal tersebut memberikan kepuasan dalam menjawab Legenda naga ini. Mungkin Naga akan tetap menjadi misteri sampai ujung jaman. Bagaimana dengan anda sahabat anehdidunia.com apakah anda menyetujuinya?

Misteri Gunung Kelud

Gunung Kelud merupakan gunung berapi aktif yang terletak di Jawa Timur, tepatnya diantara kabupaten Kediri dan Blitar. Gunung yang memiliki ketinggian 1.731 mdpl ini, bisa diakses melalui Kabupaten Kediri, untuk dari kabupaten Blitar juga bisa, hanya pada akhirnya juga melewati jalur Kabupaten Kediri. Gunung Kelud merupakan salah satu tujuan wisata di Jatim yang cukup tersohor.
Di balik keistimewaan tersebut, Gunung Kelud diselimuti kabut misteri terkait keberadaan gunung berpuncak strato ini.merupakan gunung berapi aktif yang terletak di Jawa Timur, tepatnya diantara kabupaten Kediri dan Blitar. Gunung yang memiliki ketinggian 1.731 mdpl ini, bisa diakses melalui Kabupaten Kediri, untuk dari kabupaten Blitar juga bisa, hanya pada akhirnya juga melewati jalur Kabupaten Kediri. Gunung Kelud merupakan salah satu tujuan wisata di Jatim yang cukup tersohor. Di balik keistimewaan tersebut, Gunung Kelud diselimuti kabut misteri terkait keberadaan gunung berpuncak strato ini.ilustrasi penunggu kawah gunung kelud

Nama Gunung Kelud berasal dari Jarwodhosok, yakni dari kata “ke” (kebak) dan “lud” (ludira). Hal ini berarti bila murka, bisa merenggut banyak kurban jiwa tak berdosa. Menurut kepercayaan penduduk sekitar, kawah gunung ini dijaga sepasang buaya putih, yang konon merupakan jelmaan bidadari.

Legenda menceritakan, zaman dahulu kala ada dua bidadari sedang mandi di telaga tersebut. Karena terlena, dua bidadari ini melakukan perbuatan seperti yang biasa terjadi pada manusia modern, yakni berbuat intim dengan sesama jenis. Jadi, kedua bidadari itu tergolong penganut lesbian. Perbuatan tersebut rupanya diketahui oleh dewa. Karena kesal, sang dewa pun mengutuk kedua bidadari tersebut, “Kelakuan kalian mirip buaya.”

Karena dewa memang penguasa jagad, kata-katanya yang ampuh itu membuat dua bidadari tersebut seketika berubah menjadi dua ekor buaya. Konon, hingga kini mereka menjadi penunggu danau Gunung Kelud. Letusan Kelud pada 1586 menelan korban hingga 10 ribu orang meninggal. Pada letusan 19 Mei 1919 memakan korban 5.110 jiwa. Sedang letusan 26 April 1966 menelan korban jiwa 212 meninggal, 74 hilang dan 89 luka-luka. Menurut sesepuh desa di sekitar gunung ini, para korban itu sedang dikersakke dua bidadari penunggu kawah. Bila laki-laki diperlakukan sebagai suami dan yang perempuan diangkat sebagai saudara. Warga menengarai, bila Kelud akan meletus biasanya ada dua sorot sinar terang masuk ke kawah. Atau banyak burung gagak berterbangan di pedesaan.