Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Jumat, 21 Februari 2014

Misteri Gunung Kelud

Gunung Kelud merupakan gunung berapi aktif yang terletak di Jawa Timur, tepatnya diantara kabupaten Kediri dan Blitar. Gunung yang memiliki ketinggian 1.731 mdpl ini, bisa diakses melalui Kabupaten Kediri, untuk dari kabupaten Blitar juga bisa, hanya pada akhirnya juga melewati jalur Kabupaten Kediri. Gunung Kelud merupakan salah satu tujuan wisata di Jatim yang cukup tersohor.
Di balik keistimewaan tersebut, Gunung Kelud diselimuti kabut misteri terkait keberadaan gunung berpuncak strato ini.merupakan gunung berapi aktif yang terletak di Jawa Timur, tepatnya diantara kabupaten Kediri dan Blitar. Gunung yang memiliki ketinggian 1.731 mdpl ini, bisa diakses melalui Kabupaten Kediri, untuk dari kabupaten Blitar juga bisa, hanya pada akhirnya juga melewati jalur Kabupaten Kediri. Gunung Kelud merupakan salah satu tujuan wisata di Jatim yang cukup tersohor. Di balik keistimewaan tersebut, Gunung Kelud diselimuti kabut misteri terkait keberadaan gunung berpuncak strato ini.ilustrasi penunggu kawah gunung kelud

Nama Gunung Kelud berasal dari Jarwodhosok, yakni dari kata “ke” (kebak) dan “lud” (ludira). Hal ini berarti bila murka, bisa merenggut banyak kurban jiwa tak berdosa. Menurut kepercayaan penduduk sekitar, kawah gunung ini dijaga sepasang buaya putih, yang konon merupakan jelmaan bidadari.

Legenda menceritakan, zaman dahulu kala ada dua bidadari sedang mandi di telaga tersebut. Karena terlena, dua bidadari ini melakukan perbuatan seperti yang biasa terjadi pada manusia modern, yakni berbuat intim dengan sesama jenis. Jadi, kedua bidadari itu tergolong penganut lesbian. Perbuatan tersebut rupanya diketahui oleh dewa. Karena kesal, sang dewa pun mengutuk kedua bidadari tersebut, “Kelakuan kalian mirip buaya.”

Karena dewa memang penguasa jagad, kata-katanya yang ampuh itu membuat dua bidadari tersebut seketika berubah menjadi dua ekor buaya. Konon, hingga kini mereka menjadi penunggu danau Gunung Kelud. Letusan Kelud pada 1586 menelan korban hingga 10 ribu orang meninggal. Pada letusan 19 Mei 1919 memakan korban 5.110 jiwa. Sedang letusan 26 April 1966 menelan korban jiwa 212 meninggal, 74 hilang dan 89 luka-luka. Menurut sesepuh desa di sekitar gunung ini, para korban itu sedang dikersakke dua bidadari penunggu kawah. Bila laki-laki diperlakukan sebagai suami dan yang perempuan diangkat sebagai saudara. Warga menengarai, bila Kelud akan meletus biasanya ada dua sorot sinar terang masuk ke kawah. Atau banyak burung gagak berterbangan di pedesaan.

Tidak ada komentar: