Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Selasa, 16 April 2013

8 langkah Menulis Cerpen untuk Pemula

Bagi Anda yang baru
memulai ingin bisa
menulis cerpen,
barangkali panduan di
bawah ini bermanfaat.
Artikel sederhana ini
hanya sebagai
referensi,
pengembangannya bisa
dilakukan sesuai
keinginan sendiri yang
paling mudah
dilakukan.
Cerpen merupakan
sebuah cerita tertulis
yang mengandung
alur, plot, dan pesan
dengan panjang
umumnya kurang lebih
1000 kata atau 7000
huruf/karakter.
Langkah-langkah
menulis cerpen dapat
dilakukan sebagai
berikut :
Quote:
1. Menangkap ide
Langkah awal agar
bisa menulis sebuah
cerita adalah memiliki
ide cerita. Ide cerita
tidak harus yang rumit-
rumit. Kejadian sehari-
hari yang dilihat atau
dialami bisa menjadi
ide cerita. Ide ini dapat
juga dijadikan judul
cerita. Misalnya
melihat seorang gadis
sedang menyapu
halaman. Itu bisa
menjadi ide cerita
sekaligus dapat
dijadikan judul, “Gadis
Penyapu Halaman”.
Kalau judulnya dirasa
kurang pas, bisa
diganti dengan judul
yang lain.
2. Menulis dengan
gaya bahasa sendiri
Langkah selanjutnya
adalah menuliskannya
dengan gaya bahasa
sendiri. Orang yang
bisa baca tulis tentu
bisa melakukannya. Ini
yang kadang enggan
dilakukan oleh pemula.
Rasa pesimis sudah
menghantui padahal
belum mencoba.
Bagaimana akan bisa
jika mencoba pun tak
dilakukan? Menulis
dengan gaya bahasa
sendiri berarti menulis
dengan gaya yang
biasa dilakukan.
Berarti pula menulis
sebisanya, ya sebisanya
saja. Tak perlu
dipaksakan dengan
gaya bahasa yang
mendayu ala Khahlil
Gibran misalnya. Kalau
bisanya cuma
sepanjang 2000
karakter, itu bagus. Itu
adalah proses menuju
ke cerpen sepanjang
7000 karakter atau
lebih. Kalau suka
menulis narasi saja, itu
bagus. Kalau menulis
banyak dialognya, itu
juga bagus. Semua
bagus, yang penting
menghasilkan tulisan.
3. Membuat paragraf
pembuka
Tulisan yang digores
pertama kali adalah
paragraf pembuka.
Membuat paragraf
pembuka juga tidak
perlu rumit-rumit.
Namun demikian, yang
perlu diperhatikan
bahwa bagian ini
adalah bagian yang
penting sebagaimana
judul cerpen. Ada yang
mengibaratkan bagian
ini seperti manekin
(patung pajangan)
yang dipasang di
etalase sebuah toko.
Hal itu berarti harus
menarik, agar pembaca
terpancing untuk terus
membacanya.
4. Merangkai alur dan
plot
Langkah selanjutnya
adalah melanjutkan
paragraf pembuka
yang sudah ditulis.
Merangkai kejadian
demi kejadian. Dialog
demi dialog. Narasi
demi narasi. Alur dan
plot akan terbentuk
dengan sendirinya.
Tuliskan saja apa yang
ada di kepala dengan
cara Anda sendiri,
maka menulis pun
menjadi lancar. Jika
hanya berupa narasi
dan deskripsi saja, itu
bagus. Jika banyak
dialognya juga bagus.
Semua sah-sah saja.
Jika baru mampu 2000
karakter, itu bagus.
Harus dicoba menulis,
menulis, dan menulis
lagi. Lambat laun akan
bisa mencapai 7000
karakter atau lebih.
5. Membuat paragraf
penutup
Paragraf penutup juga
hal yang sangat
penting. Bagaimana
sebuah cerita menjadi
lengkap dipengaruhi
oleh bagian ini. Jika
bagian yang disebut
ending ini bagus, maka
cerpen pun bisa
terdongkrak menjadi
cerpen yang bagus.
Bagian ini dapat ditulis
dengan ending
tertutup, ending
terbuka, dan ending
mengejutkan.
6. Mengendapkan
tulisan
Setelah cerpen selesai
ditulis, dapat
diendapkan terlebih
dulu. Waktunya bisa
singkat, bisa lama.
Tergantung penulisnya.
Pengendapan ini
bertujuan untuk
memberi jeda sebelum
diedit.
7. Mengedit tulisan
Cerpen yang telah
diendapkan kemudian
dibaca lagi. Hal itu
untuk mengetahui
kesalahan tanda baca,
EYD, logika cerita, dan
sebagainya. Lakukan
pengeditan
secukupnya. Setelah itu
berarti tulisan siap
disajikan.
8. Menulis lagi,
belajar lagi, menulis
lagi, demikian
seterusnya
Setelah menulis satu
cerpen, jangan cepat
puas. Setelah ada yang
menganggap
cerpennya bagus,
jangan cepat puas.
Setelah cerpennya
dimuat di media cetak,
jangan cepat puas.
Demikian seterusnya.
Menulis lagi, belajar
lagi, dan menulis lagi.
Demikian info yg dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat.
Salam
El Creator.

Tidak ada komentar: