Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Sabtu, 17 Agustus 2013

Benarkah Sering-sering Periksa USG Kehamilan Bisa Bahaya?

Jakarta, Untuk mengetahui hamil tidaknya seseorang
secara akurat, metode
ultrasonografi dijamin
memberikan jawaban yang
valid. Seperti namanya,
metode ini menggunakan
gelombang yang dipancarkan
ke dalam rahim ibu. Beberapa
orang menganggap cara ini
berbahaya jika terlalu sering
digunakan.
"USG gunanya untuk
mengetahui hamilnya di
dalam atau di luar rahim,
mengetahui kandungannya
tunggal atau kembar dan
mengetahui kelainan awal
pada bayi, apakah terjadi
hamil hampa atau hamil
anggur," terang dr Frizar
Irmansyah, SpOG, dokter
kandungan dari RS Pusat
Pertamina seperti ditulis pada
Rabu (3/4/2013).
dr Frizar menjelaskan bahwa
USG ini perlu dilakukan pada
3 bulan pertama kehamilan.
Untuk selanjutnya, metode
USG berguna untuk
mengetahui bagaimana
perkembangan bayi di dalam
kandungan dan plasentanya,
bahkan juga bisa untuk
memperkirakan jenis kelamin
bayi.
Pada usia kehamilan 18-23
minggu, kelainan struktural
janin sudah bisa terdeteksi
dengan menggunakan USG.
Ketika usia kehamilan 30 - 34
minggu, kelainan posisi dan
pertumbuhan janin sudah
dapat diketahui. Kondisi
plasenta, tali pusat dan
kecukupan air ketubannya
juga dapat diketahui.
Hasil pemeriksaan akan
diberikan kepada ibu hamil
dalam bentuk foto, mirip
seperti hasil pemeriksaan
rontgen. Bedanya, metode
rontgen menggunakan sinar X
yang menghasilkan radiasi,
sedangkan USG menggunakan
metode suara dengan
frekuensi 20.000 Hertz yang
lebih aman.
Metode USG memiliki
beberapa berbagai macam
tipe, yaitu 2D, 3D dan 4D.
Secara umum ketiga jenis USG
ini memiliki tujuan yang sama,
hanya saja semakin besar
dimensinya, maka gambar
yang muncul akan semakin
detail terlihat. Dr Frizar
menerangkan perbedaan
detailnya adalah sebagai
berikut:
- USG 2D menghasilkan
gambaran foto biasa yang
nampak dari 1 sisi, yaitu dari
sisi panjang, lebarnya dan sisi
samping.
- USG 3D menghasilkan
gambaran foto dengan
ketebalan seperti nonton film
3D, jadi seperti aslinya.
- USG 4D menghasilkan
gambaran yang bisa bergerak
real time, jadi terlihat seperti
menonton film.
Menepis kekhawatiran
mengenai dampak negatifnya
jika sering digunakan, dr
Frizar mengatakan bahwa USG
aman digunakan. Metode ini
hanya menggunakan
gelombang suara jadi tidak
melepaskan radiasi yang bisa
merusak seperti pada
prosedur sinar X.
"Minimal 3 kali. Sekali pada
trimester pertama, trimester
kedua dan ketiga. Tidak akan
menimbulkan dampak apa-
apa karena ini bukan x-ray,
paling-paling siapkan
dompetnya saja," pungkas dr
Frizar.

Tidak ada komentar: