Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Sabtu, 17 Agustus 2013

Terus merugi, BlackBerry akhirnya bersiap jual perusahaan

Berbagai strategi dagang,
termasuk meluncurkan
telepon seluler seri Z dan Q 10
sejak akhir tahun lalu, tetap
tak berhasil menyelamatkan
kondisi keuangan Research In
Motion (RIM), produsen
telepon seluler merek
BlackBerry. Perusahaan
teknologi informasi asal
Kanada itu akhirnya bersiap
menjual saham mayoritas
kepada investor yang
berminat.
Komisaris Utama BlackBerry
Timothy Dattels menyatakan,
pihaknya kini sangat
membuka kemungkinan bila
ada investor yang ingin
membeli perusahaan itu.
"Kami percaya saat ini waktu
yang tepat untuk
mengeksplorasi berbagai
strategi alternatif," ujarnya
seperti dilansir CNN, Selasa
(13/8).
BlackBerry telah membentuk
panitia khusus yang akan
mengkaji pelbagai alternatif
kebijakan agar perusahaan
mendapat suntikan dana
segar. Selain menjual saham
mayoritas, RIM bersedia
melakukan joint venture
ataupun kerja sama dengan
perusahaan ponsel lain.
Sepanjang triwulan I 2013,
RIM merugi USD 84 juta.
Kinerja yang merosot itu
diprediksi analis pasar modal
akan terus berlanjut hingga
pengumuman keuangan
triwulan II akhir bulan ini.
Tahun lalu saja, BlackBerry
sudah merugi hingga USD 646
juta.
Pengumuman direksi RIM
beberapa jam lalu itu akhirnya
menggenjot saham
perusahaan itu di bursa
Nasdaq, Wall Street, New
York, Amerika. Saham
BlackBerry naik 10,5 persen,
menjadi USD 10,78 per
lembar.
Analis Lembaga Sekuritas
Nomura, Stuart Jeffrey
menilai, BlackBerry akan
kesulitan mencari investor
yang akan membeli mayoritas
saham begitu saja. Pasalnya,
kondisi keuangan perusahaan
yang kondang dengan layanan
BlackBerry Messenger (BBM)
ini relatif buruk sehingga
membuat was-was penanam
modal manapun.
Meski demikian, Google,
Microsoft, dan Samsung
menjadi pihak-pihak yang
diramalkan tertarik membeli
saham BlackBerry.
"Saya melihat kecil
kemungkinan mereka akan
menjual software unggulan ke
platform pesaing seperti
Android atau iOS, tapi
sebetulnya itu langkah yang
lebih rasional dibanding
berkukuh mencari investor
untuk membeli saham," kata
Stuart.

Tidak ada komentar: