Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Jumat, 31 Mei 2013

Jangan lagi impor garam konsumsi, RI sdh kembalimampu swasembada garam, bahkan sdh surplus1,5 juta ton

Kementerian
Kelautan dan Perikanan meminta
Kementerian Perdagangan tetap menyetop
segala bentuk impor garam konsumsi,
setelah keberhasilan melakukan
swasembada garam pada dan kini surplus
1,5 juta ton.
Paskah Gumilar, Kasubdit Sosial Budaya
Ditjen Pemberdayaan Masyarakat Pesisir
Kementerian Kelautan dan Perikanan,
mengatakan Kementerian Perdagangan
telah menyetop impor garap 2 pekan lalu
setelah dilakukan rapat koordinasi yang
dipimpin Menko Perekonomian.
“Kami meminta Dirjen Perdagangan Luar
Negeri Kemendag untuk menghapuskan
segala bentuk impor garam konsumsi,
menghapus monopoli impor oleh BUMN,
dan menyerap garam rakyat untuk
kebutuhan konsumsi nasional,”
ungkapnya, Sabtu (25/5).
Dia menjelaskan neraca garam nasional
menunjukkan hasil positip karena mampu
swasembada dan kini surplus 1,5 juta ton.
Data produksi 2012, sambungnya, berhasil
melampui target, mencapai 2,02 juta ton
dari proyeksi awal 1,3 juta ton dari 40
kabupaten/kota penghasil garam.
“Kebutuhan garam konsumsi nasional
sebanyak 1,4 juta ton, dengan asumsi per
bulan 120.000 ton. Sekarang kita surplus
1,5 juta ton,” ungkapnya.
Sementara itu, produktivitas tambak garam
rakyat di Kabupaten Lamongan, Jawa
Timur naik 100%, dari semula 40 ton per
hektare per musim per tahun menjadi 80
ton per musim.
Peningkatan produktivitas garam itu
setelah Dinas Kelautan dan Perikanan
Lamongan menerapkan program
Terpalisasi tambak disinergikan dengan
program pemberdayaan usaha garam
rakyat (Pugar) dari Kementerian Kelautan
dan Perikanan.
“Produktivitas garam rakyat kini mencapai
80 ton per musim per tahun dari
sebelumnya hanya 40 ton per musim per
tahun. Kami melakukan inovasi memasang
terpal. Program ini kami sinergikan dengan
program Pugar dari KKP,” ujar Suyatmoko,
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan
Lamongan.
Dia mengungkapkan itu dalam press tour
KKP pemaparan bertema Industrialisasi
Garam Rakyat untuk Kemandirian Produksi
Garam Nasional.
Menurutnya, potensi lahan garam rakyat
di Lamongan seluas 350 ha dengan
produksi 30.000 ton per tahun.
Dia menjelaskan sinergi program Pugar
KKP dan Terpalisasi tambak garam
dilakukan untuk lompatan besar
produktivitas dan kualitas garam, baik
untuk kebutuhan konsumsi maupun
industri.
Dia mengharapkan menjadi alternatif
komoditas unggulan di Lamongan, selain
komoditas perikanan. “Kami optimistis
produktivitas bisa mencapai 400 ton per ha
per musim,” ujar Suyatmoko.

Tidak ada komentar: