Info Kesehatan - London - Airbag (kantung
udara) pada mobil tadinya merupakan fitur
keselamatan yang membantu mengurangi
cedera saat terjadi kecelakaan. Namun tak
dinyana, airbag juga bisa membuat pengendara
tewas.
Dilansir Daily Mail, seorang kakek berusia 59
tahun, Ronald Smith tewas setelah menghirup
gas beracun dan serbuk yang muncul saat
airbag mengembang.
Awalnya, Smith mengalami kecelakaan ringan
dengan mobil lainnya beberapa bulan lalu. Saat
itu Smith tidak mendapatkan cedera serius pada
November 2010 lalu. Istrinya pun lega ketika
melihat suaminya pulang ke rumah dalam
kondisi sehat.
Namun beberapa pekan setelah kecelakaan itu,
tiba-tiba saja, Smith yang tadinya sehat dan aktif
mulai mengeluh sakit di dada dan kesulitan
bernafas. 3 Minggu kemudian, Smith meninggal
di rumah sakit karena radang paru-paru.
Petugas koroner yang memeriksa Smith
menyimpulkan, kematian Smith terjadi sebagai
akibat dari kecelakaan, Smith menghirup gas
berbahaya dari airbag mobil Vauxhall Insignia.
"Saya tahu dari awal ini pasti karena airbag. Dia
memberitahu saya soal serbuk putih yang sangat
banyak yang membuatnya tidak bisa melihat,"
tutur istri Smith, June.
Juru bicara Vauxhall langsung mengatakan
perusahaannya akan menginvestigasi insiden ini.
Organisasi bermotor Inggris, AA menuturkan
insiden yang dialami Smith diyakini merupakan
kasus kematian pertama akibat menghirup gas
dari airbag.
Bagaimana airbag bisa mengembang? Di mobil
terdapat sebuah sensor yang mengukur secara
pasti benturan yang dialami kendaraan.
Jika benturan cukup dahsyat, akan memicu
pengembangan airbag. Di beberapa sistem
airbag, tablet Natrium Azida yang terdapat di
dalam airbag akan membuat airbag
mengembang. Dan ini terpicu secara elektronik.
"Ketika airbag mengembang, senyawa ini
menghasilkan nitrogen, yang semestinya tidak
berbahaya karena udara mengandung 75
persen gas nitrogen. Selain gas, nitrogen, airbag
yang mengembang juga mengeluarkan serbuk
seperti bedak. Beberapa sistem airbag juga
menggunakan gas yang berbahan dasar selulusa,
namun ini juga tidak beracun," ujar AA.
Posted by Kohler
Tidak ada komentar:
Posting Komentar