Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Rabu, 19 Juni 2013

Makanan Goreng Mungkin Menyebabkan Kanker Prostat ?


Pria yang paling tidak

seminggu sekali mengonsumsi makanan yang

digoreng celup ( deep fried ) seperti kentang

goreng, ayam goreng, dan donat berisiko lebih

tinggi terkena kanker prostat , kata para peneliti

AS. Para peneliti di Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fred Hutchinson Cancer Research Center di

Seattle yang menerbitkan temuannya di edisi

online the Prostate tanggal 17 Januari itu tidak

menyelidiki  keterkaitannya, tetapi menduga

mungkin karena deep frying melepaskan

senyawa-senyawa yang berpotensi

menyebabkan kanker .

“Hubungan antara kanker prostat dan sejumlah

makanan goreng tampaknya terbatas pada

tingkat konsumsi tertinggi – yang didefinisikan

dalam penelitian kami sebagai lebih dari sekali

seminggu – yang menunjukkan bahwa konsumsi

secara teratur makanan goreng membawa risiko

tertentu pengembangan kanker prostat ,” kata

DR Janet L. Stanford, direktur di pusat penelitian

kanker tersebut.

Untuk studi ini, Stanford dan rekan-rekannya

menguji data pada 1.549 pria yang didiagnosis

kanker prostat dan 1.492 pria sehat dengan usia

sama yang tinggal di wilayah Seattle.

Para pria kulit hitam dan kulit putih yang berusia

35-74 tahun itu telah mengambil bagian dalam

dua studi kasus terkontrol berbasis populasi di

mana mereka mengisi kuesioner diet yang

mencakup pertanyaan tentang seberapa sering

mereka memakan makanan yang digoreng

celup. Para peneliti menemukan bahwa pria

yang memakan kentang goreng, ayam goreng,

ikan goreng dan / atau donat setidaknya sekali

seminggu memiliki peningkatan risiko kanker

prostat antara 30%- 37%. Mereka juga

menemukan pria yang lebih sering memakan

makanan itu berisiko sedikit lebih tinggi untuk

kanker prostat yang lebih agresif.

Bahkan ketika faktor-faktor lain yang mungkin

mempegaruhi risiko diperhitungkan, seperti usia,

riwayat keluarga kanker prostat, ras, indeks

massa tubuh, dan riwayat skiring PSA,

keterkaitannya tetap sama.

Stanford menunjukkan bahwa hal tersebut

mungkin ada hubungannya dengan apa yang

terjadi pada makanan ketika goreng. Pada suhu

yang cukup tinggi saat digoreng, senyawa-

senyawa yang berpotensi karsinogenik termasuk

akrilamida, amina heterosiklik, hidrokarbon

amromatik polisiklik, aldehida dan akrolein

semakin meningkat ketika minyak digunakan

dan dipanaskan berulang kali.

Akrilamida ditemukan dalam makanan kaya

karbohidrat seperti kentang goreng, amina

heterosiklik dan hidrokarbon amromatik

polisiklik dalam daging ketika mencapai suhu

tinggi. Aldehida adalah senyawa organik yang

ditemukan dalam parfum dan akrolein adalah

zat kimia dalam herbisida.

Gorengan juga diketahui banyak mengandung

advanced glycation endproducts (AGEs), suatu

kelompok senyawa yang terkait dengan

peradangan kronis dan stres oksidatif, kondisi

yang berkaitan dengan kanker. Sebuah dada

ayam yang digoreng selama sekitar 20 menit

memiliki sekitar 9 kali AGEs lebih banyak

dibandingan yang direbus selama satu jam, kata

para peneliti.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan

hubungan antara kanker prostat dan makanan

yang dipanaskan sampai suhu tinggi, seperti

daging panggang, tetapi penulis percaya bahwa

merekalah yang pertama kali menyelidiki

keterkaitan potensialnya dengan makanan

goreng. Selain itu, sudah ada bukti-bukti

sebelumnya bahwa konsumsi makanan goreng

juga terkait dengan kanker lainnya yaitu kanker

payudara, paru-paru, pankreas, kepala dan

leher, dan esofagus.

Karena makanan goreng terutama dimakan di

luar rumah, mungkin peningkatan insiden

kanker prostat dapat menjadi tanda tingginya

konsumsi makanan cepat saji pada umumnya,

para peneliti menulis, seraya menyebut

peningkatan dramatis konsumsi makanan cepat

saji  di AS dalam beberapa dekade terakhir.

sorry for the bad post and my blog

Tidak ada komentar: