Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Rabu, 19 Juni 2013

Mengenal Penyakit Croup dan Cara Mengatasinya Pada Anak


Croup (laryngotracheobronchitis) adalah infeksi

virus menular pada saluran napas atas yang

menimbulkan batuk dan terkadang kesulitan

bernafas, khususnya pada saat menarik nafas.

PENYEBAB

Croup adalah infeksi virus yang menyebabkan

mengecilnya saluran pernafasan, khususnya

persis di bagian bawah pita suara (larynx). Virus

menjadi penyebab umum, namun croup bisa

disebabkan juga oleh virus-virus lainnya, seperti

virus pernafasan syncytial atau virus influenza.

Meskipun croup sangat sering terjadi terjadi

pada musim gugur dan musim dingin, dapat

terjadi juga sepanjang tahun. Croup terutama

berpengaruh pada anak usia 6 bulan sampai

3 tahun , meskipun begitu adakalanya

berpengaruh pada anak yang lebih muda

ataupun lebih tua. Croup disebabkan oleh virus

influenza yang kuat dan lebih mungkin terjadi

pada anak berusia antara 3 dan 7 tahun.

Penyakit ini biasanya menyebar melalui

pernafasan dari percikan yang mengandung

virus di udara atau berhubungan langsung

dengan penderita yang terjangkit melalui

percikan dahak.

GEJALA

Croup biasanya diawali dengan gejala awal

pilek-hidung meler, bersin, demam ringan dan

terkadang batuk. Kemudian anak menjadi

sering, batuk dengan suara yang tidak seperti

biasanya, atau yang diartikan sebagai “brassy”

atau mengonggong. Kadangkala

pembengkakan saluran nafas menyebabkan

kesulitan bernafas, yang mana lebih terasa

ketika menghirup udara (inspiration). Batuk

hebat, bisa mengeluarkan bunyi mencicit yang

keras dan gaduh (stridor) dapat didengar setiap

kali menghirup udara. Semua gejala tersebut

umumnya lebih parah pada malam hari dan

dapat membuat anak terbangun dari tidurnya.

Kondisi anak tersebut biasanya akan membaik

pada pagi harinya dan akan memburuk lagi

pada malam berikutnya.

DIAGNOSA

Seorang dokter membedakan batuk

berdasarkan ciri-ciri gejalanya, khususnya suara

batuknya.

PENGOBATAN

Seorang anak yang belum parah menderita

batuk dapat dirawat di rumah dan biasanya

akan sembuh dalam waktu 3 sampai 4 hari.

Anak tersebut harus dibuat nyaman, banyak

diberi cairan, dibiarkan istirahat karena

kelelahan dan tangisan bisa membuat kondisi

menjadi semakin buruk. Alat pelembab rumah

(contoh, cool-mist vaporizers atau humidifiers)

bisa mengurangi kekeringan udara dan

kelegaan bernafas.

Kelembaban bisa cepat ditingkatkan dengan

menyalakan shower panas agar kamar mandi

beruap. Mengajak anak keluar untuk menghirup

udara dingin malam juga bisa membuat saluran

pernafasan terbuka secara nyata-beberapa

orangtua sering mendapati ketika pernafasan

anak kembali normal bersamaan dengan

sampainya mereka di rumah sakit.

Anak yang tidak merespon tindakan ini perlu

dibawa ke rumah sakit. Anak yang kesulitan

bernafasnya meningkat atau berlanjut, detak

jantungnya cepat, kelelahan, atau kulitnya pucat

kebiru-biruan harus dirawat di rumah sakit. Di

rumah sakit, oksigen diberikan pada saat kadar

oksigen di dalam darah rendah. Para dokter

biasanya mengobati anak dengan memberi

epinephrine dalam alat uap dan memberikan

kortikosteroid dengan cara diminum atau

disuntikkan. Obat-obatan ini membantu

penyusutan jaringan pada saluran pernafasan.

Anak yang mengalami kemajuan dengan

pengobatan ini diperbolehkan pulang,

walaupun pada anak yang mengalami kasus

berat diharuskan tetap di rumah sakit.

Antibiotik hanya digunakan pada situasi yang

jarang ketika seorang anak penderita croup

terinfeksi bakteri. Tidak selalu, sebuah ventilator

diperlukan. Untungnya, kebanyakan anak

penderita croup sepenuhnya bisa sembuh.

PENCEGAHAN

Untuk mencegah sesak napas, mengambil

langkah yang sama yang Anda gunakan untuk

mencegah pilek dan flu. Sering cuci tangan

adalah paling penting. Juga menjaga anak Anda

menjauh dari orang yang sedang sakit, dan

mendorong anak Anda untuk batuk atau bersin

ke sikunya. Untuk mencegah infeksi lebih-

serius, tetap imunisasi anak Anda saat ini. The

difteri, Haemophilus influenzae tipe b (Hib) dan

vaksin campak memberikan perlindungan dari

beberapa infeksi yang paling langka - tetapi

paling berbahaya - bentuk infeksi saluran napas

atas.

sorry for the bad post and my blog

Tidak ada komentar: