Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Sabtu, 22 Juni 2013

Pesisir Kalimantan Ternyata Masih Banyak Dihuni “Monster”



Buaya Muara atau buaya

Bekatak (Crocodylus porosus) adalah sejenis

buaya yang terutama hidup di sungai-sungai dan

di laut dekat muara. Daerah penyebarannya

dapat ditemukan di seluruh perairan Indonesia.

Moncong spesies ini cukup lebar dan tidak punya

sisik lebar pada tengkuknya. Sedang panjang

tubuh termasuk ekor bisa mencapai 12 meter

seperti yang pernah ditemukan di Sangatta,

Kalimantan Timur.

Buaya Muara dikenal sebagai buaya terbesar di

dunia, jauh lebih besar dari Buaya Nil (Crocodylus

niloticus) dan Alligator Amerika (Alligator

mississipiensis). Penyebarannya pun juga

“terluas” di dunia. Buaya muara memiliki wilayah

perantauan mulai dari perairan Teluk Benggala

(Sri Lanka, Bangladesh, India) hingga perairan

Polinesia (Kepulauan Fiji dan Vanuatu).

Sedangkan habitat favorit untuk mereka tentu

saja perairan Indonesia dan Australia.

Buaya muara mampu melompat keluar dari air

untuk menyerang mangsanya. Bahkan bilamana

kedalaman air melebihi panjang tubuhnya, buaya

muara mampu melompat serta menerkam

secara vertikal mencapai ketinggian yang sama

dengan panjang tubuhnya. Buaya muara

menyukai air payau/asin, oleh sebab itu pula

bangsa Australia menamakannya saltwater

crocodile (buaya air asin).Selain terbesar dan

terpanjang, Buaya Muara terkenal juga sebagai

jenis buaya terganas di dunia.

Kedua ekor buaya muara ini pernah

menggegerkan masyarakat Kaltim pada tahun

1996 karena telah memangsa dua manusia di

dua tempat terpisah hanya dalam selisih waktu

satu bulan. Lalu penduduk dipimpin pawang

buaya yang sangat berpengalaman di Kutai,

memburu dan membunuh kedua buaya ini untuk

mengeluarkan potongan tubuh korban yang

tertinggal di dalam perutnya.

Buaya pertama yang memangsa Ny Hairani (35)

ditangkap pada 8 Maret 1996 di sungai

Kenyamukan, Kecamatan Sangatta (kini masuk

wilayah Kabupaten Kutai Timur). Buaya ini

berkelamin jantan berusia sekitar 70 tahun,

panjang sekitar 6,6 meter, berat 350 kg dan

lingkar perut 1,8 meter.

Sementara buaya kedua yang memangsa seorang

pria bernama Baddu (40) di Tanjung Limau,

Kecamatan Muara Badak (Kabupaten Kukar)

ditangkap pada tanggal 10 April 1996. Buaya

berkelamin betina ini memiliki panjang 5,5

meter, berat 200 kg dengan lingkar perut sekitar

1 meter. Setelah itu, kedua buaya yang dijuluki

“monster dari Sangatta” tersebut diawetkan dan

dipajang di Museum Kayu Tuah Himba, Kota

Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara.


THANKS FOR THE READ AND
SORRY FOR THE BAD POST AND MY BLOG

Tidak ada komentar: