Inilah Blog saya, Blog dengan segala kekurangan yang masih banyak namun insyaallah membawa banyak manfaat untuk para pembaca sekalian, untuk kemajuan blog kami silahkan kirim kritik dan saran lewat komentar yang telah disediakan.Terima Kasih. Happy Reading :) #absen14
This The Topic of The Day
Formulir Kontak
Sabtu, 22 Juni 2013
Pesisir Kalimantan Ternyata Masih Banyak Dihuni “Monster”
Buaya Muara atau buaya
Bekatak (Crocodylus porosus) adalah sejenis
buaya yang terutama hidup di sungai-sungai dan
di laut dekat muara. Daerah penyebarannya
dapat ditemukan di seluruh perairan Indonesia.
Moncong spesies ini cukup lebar dan tidak punya
sisik lebar pada tengkuknya. Sedang panjang
tubuh termasuk ekor bisa mencapai 12 meter
seperti yang pernah ditemukan di Sangatta,
Kalimantan Timur.
Buaya Muara dikenal sebagai buaya terbesar di
dunia, jauh lebih besar dari Buaya Nil (Crocodylus
niloticus) dan Alligator Amerika (Alligator
mississipiensis). Penyebarannya pun juga
“terluas” di dunia. Buaya muara memiliki wilayah
perantauan mulai dari perairan Teluk Benggala
(Sri Lanka, Bangladesh, India) hingga perairan
Polinesia (Kepulauan Fiji dan Vanuatu).
Sedangkan habitat favorit untuk mereka tentu
saja perairan Indonesia dan Australia.
Buaya muara mampu melompat keluar dari air
untuk menyerang mangsanya. Bahkan bilamana
kedalaman air melebihi panjang tubuhnya, buaya
muara mampu melompat serta menerkam
secara vertikal mencapai ketinggian yang sama
dengan panjang tubuhnya. Buaya muara
menyukai air payau/asin, oleh sebab itu pula
bangsa Australia menamakannya saltwater
crocodile (buaya air asin).Selain terbesar dan
terpanjang, Buaya Muara terkenal juga sebagai
jenis buaya terganas di dunia.
Kedua ekor buaya muara ini pernah
menggegerkan masyarakat Kaltim pada tahun
1996 karena telah memangsa dua manusia di
dua tempat terpisah hanya dalam selisih waktu
satu bulan. Lalu penduduk dipimpin pawang
buaya yang sangat berpengalaman di Kutai,
memburu dan membunuh kedua buaya ini untuk
mengeluarkan potongan tubuh korban yang
tertinggal di dalam perutnya.
Buaya pertama yang memangsa Ny Hairani (35)
ditangkap pada 8 Maret 1996 di sungai
Kenyamukan, Kecamatan Sangatta (kini masuk
wilayah Kabupaten Kutai Timur). Buaya ini
berkelamin jantan berusia sekitar 70 tahun,
panjang sekitar 6,6 meter, berat 350 kg dan
lingkar perut 1,8 meter.
Sementara buaya kedua yang memangsa seorang
pria bernama Baddu (40) di Tanjung Limau,
Kecamatan Muara Badak (Kabupaten Kukar)
ditangkap pada tanggal 10 April 1996. Buaya
berkelamin betina ini memiliki panjang 5,5
meter, berat 200 kg dengan lingkar perut sekitar
1 meter. Setelah itu, kedua buaya yang dijuluki
“monster dari Sangatta” tersebut diawetkan dan
dipajang di Museum Kayu Tuah Himba, Kota
Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara.
THANKS FOR THE READ AND
SORRY FOR THE BAD POST AND MY BLOG
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar